Dalam prakteknya Ilmu Ekonomi meliputi beberapa
hal, yaitu :
1.
Kegiatan
Ekonomi
a. Konsumsi,
Produksi, dan Distribusi merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekonomi.
Adapun pengertian dari masing-masing aspek tersebut adalah sebagai berikut :
→
Kegiatan Konsumsi Þ adalah
penggunaan barang atau jasa yang secara langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Misalnya penggunaan makanan, minuman, pakaian, kendaraan, dan
perabot rumah. Barang-barang semacam itu biasa disebut barang konsumsi,
sedangkan orang atau lembaga yang menggunakannya disebut Konsumen.
Diantara
barang-barang konsumsi ada yang hanya dapat digunakan sekali lalu habis,
seperti makanan/minuman, bahan bakar, dan obat-obatan. Disamping itu, ada yang
dapat dipakai beberapa kali, kemudian mengalami penyusutan atau kegunaanya
berkurang sedikit demi sedikit, seperti pakaian, kendaraan, dan perabot rumah
tangga.
→
Kegiatan Produksi Þ adalah
usaha untuk menghasilkan barang/jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat (dijual
kepada pihak lain). Seperti telah dikemukakan sebelumnya, untuk dapat
berproduksi sekurang-kurangnya diperlukan faktor alam, tenaga dan modal. Orang
atau lembaga yang menyatukan ketiga faktor tersebut dikenal dengan sebutan Produsen.
Perlu
diperhatikan, bahwa orang yang berkerja disawah, dipabrik, maupun di tempat
lain dengan tujuan menerima upah tidak dapat disebut sebagai Produsen, tapi
merupakan faktor produksi tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia.
→
Kegiatan Distribusi Þ adalah
usaha untuk menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen. Kegiatan
utamanya menyangkut usaha perdagangan, baik perdagangan besar,menengah, maupun
kecil, Yang pelaksanaanya memerlukan keja sama dengan usaha jasa lainnya. Usaha
jasa yang terkait dengan kegiatan distribusi diantaranya adalah pergudagangan,
pengepakan, angkutan, dan asuransi.
Sumber
Judul Buku : Ekonomi 1
Pengarang :
Suradjiman
Penerbit : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Tahun Terbit :
1996
b.
→ Kegiatan Produksi Þ adalah
usaha untuk menghasilkan atau menambah
daya
guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dapat juga dikatakan
bahwa kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenan dengan
usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa dalam hubungannya dengan
kebutuhan masyarakat.
→
Kegiatan Distribusi Þ merupakan
kegiatan yang membantu melekatkan produksi dan konsumsi. Maksudnya adalah usaha
menyalurkan atau menyebarluaskan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Ada
dua sistem yang umumnya digunakan, yaitu sistem distribusi langsung dan tidak langsung. Dalam sistem distribusi
langsung, produsen melakukan penyaluran
tanpa melalui pedagang atau perantara, sedangkan dalam distribusi tidak
langsung, penyaluran hasil produksi dilakukan oleh pedagang.
→
Kegiatan Konsumsi Þ Kegiatan
konsumsi menyangkut tindakan manusia baik secara individu maupun kelompok,
dalam memakai atau menghabiskan barang dan jasa yang diproduksi. Kegiatan
konsumsi ini banyak dipengaruhi tingkat pendapatan seseorang.
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Sukardi
Penerbit : Departemen Pendidikan
Nasional
Tahun Terbit : 2009
c.
→ Konsumsi Þ istilah
konsumsi, biasa dikaitkan dengan
makanan dan
minuman yang diperlukan untuk memenuhi kehidupan.
Dalam Ilmu Ekonommi, Pengertian Konsumsi tidak hanya
terbatas pada persoalan makan dan minum, tetapi
menyangkut ssemua kebutuhan hidup di masyarakat, baik jasmani maupun
rohan. Penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi
kebutuhan hidup disebut KONSUMSI.
→ Produksi
Barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup tidak dapat lagi diambil langsung dari alam, tetapi harus diproduksi
lebih dahulu. Kegiatan yang membuat barang-barang disebut produksi.
Tujuan Produksi :






→
Distribusi
Semua
kegiatan yang ditanggungkan untuk menyampaikan baraang dai produsen kepada
konsumen disebut DISTRIBUSI.
Disinilah hubungan antara produksi, distribusi, dan
konsumsi yang membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya.
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Drs. Slamet Sukamto
Penerbit : Yudhistira
Tahun Terbit : 2006
2.
Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi
Tujuan seseorang dalam memegang prinsip ekonomi yaitu :
a. Mendapatkan hasil atau keuntungan yang lebih maksimal.
b. Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan yang dimilikinya.
c. Menghindari keinginan dan memperkecil segala resiko kerugian.
d. Mengatur pengeluaran sesuai kemampuan yang dimiliki.
a. Mendapatkan hasil atau keuntungan yang lebih maksimal.
b. Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan yang dimilikinya.
c. Menghindari keinginan dan memperkecil segala resiko kerugian.
d. Mengatur pengeluaran sesuai kemampuan yang dimiliki.
a.
“mencapai
tujuan tertentu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya “, itulah
yang
dinyatakan dalam prinsip ekonomi. Misalnya sseorang mempunyai pendapatan
sebesar Rp.250.000,- sebulan. Dengan pendapatan keterbatasan sebesar itu dia
akan berusaha untuk berbelanja barang dan jasa sedemikian rupa, sehingga
mendapatkan kkeuntungan sebesar-besarnya. Sementara itu, untuk memperoleh
barang/jasa tertentu diusahakan agar dapat mengeluarkan pengorbbanann
sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi semacam itu, pada dasarnya berlaku pula utuk
kegiatan militer pemerintahan, pendidikan, olahraga, dan lain-lain
Sumber
Judul Buku : Ekonomi 1
Pengarang : Suradjiman
Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Terbit : 1996
b. Pak
Harjono mempunyai modal rp 2.000.000 ia ingin menggunakan modal tersebut untuk
membeli barang barang rumah tangga dengan harga murah dan dijual kembali dengan
harga yang lebih mahal dengan harapan mendapatkan keuntungan sebesar 2x lipat
dari modal awal
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Drs. Slamet Sukamto
Penerbit : Yudhistira
Tahun Terbit : 2006
c.
Pak Irsan
baru Mendapatkan Gaji dari bosnya sebesar Rp2.000.000,- ternyata uang sebesar
itu tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya. Maka dari itu ia
menggunakan sebagian uang gajinya sebesar 50% untuk ia gunakan sebagai modal untuk
mendirikan warung di depan rumahnya. Setelah ia berhasil ia mendapatkan
penghasilan lebih dari modal sebelummnya.
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Sukardi
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit : 2009
3.
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah setiap alasan , dorongan dan
kegiatan yang dilakukan seseorang atau badan untuk melakukan tindakan ekonomi.
Motif berasal dari bahasa Inggris yang berarti gerakan, bergerak atau
penggerak. Motif yaitu setiap alasan yang mendorong manusia dalam melakukan
kegiatan, perbuatan atau tindakan. Setiap kegiatan, tindakan maupun perbuatan
seseorang didorong oleh suatu keinginan/ motif untuk mencapai tujuan tertentu.
a.
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang selalu berkembang dan berubah, baik dalam
jumlah, ragam maupun kualitasnya. Namun demikian ada alasan lain yang mendorong
orang melakukan kegiatan ekonomi.

Dorongan ini merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Bila kebutuhan minimum telah terpenuhi selalu ada usaha untuk meningkatkan kemak- muran.

Dorongan ini juga merupakan hal yang wajar bagi seorang pengusaha, mendapat keuntungan untuk memperbesar usahanya.

Dorongan ini muncul setelah mencapai kemakmuran dan ingin memperoleh pujian/ penghargaan dari pihak lain.

Dorongan ini muncul karena ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi atau monopoli.

Dorongan ini muncul karena ingin berbuat sosial atau ingin membantu sesama.
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Drs. Slamet Sukamto
Penerbit : Yudhistira
Tahun Terbit : 2006
b.
Pada
umumnya oarng yang melakukan kegiatan ekonomi karena dorongan untuk dapat
mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi akan disebut motif
ekonomi. Dorongan tersebuut dapat timbul dari hal-hal berikut:





Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Suradjiman
Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Terbit : 1996
c.
Terdapat 2 jenis motif Ekonomi, yaitu :
I.
Motif Ekonomi Individu
Motif ekonomi individu atau perorangan adalah keinginan meningkatkan taraf hidup. Jika selama ini sesorang makan dengan menu tahu dan tempe, sekarang setelah bekerja dia ingin makan dengan daging, buah segar, dan makanan lainnya.
Motif ekonomi individu atau perorangan adalah keinginan meningkatkan taraf hidup. Jika selama ini sesorang makan dengan menu tahu dan tempe, sekarang setelah bekerja dia ingin makan dengan daging, buah segar, dan makanan lainnya.
II.
Motif Ekonomi Perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga (3) motif ekonomi, yaitu:
Perusahaan mempunyai tiga (3) motif ekonomi, yaitu:

Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangka untuk mencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan. Keuntungan ini menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha.

Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi tetap bermutu tinggi.

Perusahaan didirikan dalam waktu yang tak terbatas, tapi perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada di perusahaan tetap dapat melaksanakan aktivitasnya.
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Sukardi
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit : 2009
Contoh motif dalam ekonomi :
a. Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik.
b. Seorang pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
c. Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya laku.
a. Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik.
b. Seorang pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
c. Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya laku.
4.
Politik Ekonomi
a.
Politik ekonomi
atau kebijakan ekonomi
adalah cara-cara yang ditempuh atau tindakan-tindakan yang diambil oleh
pemerintah di bidang ekonomi dalam upaya mencapai kemakmuran rakyat.
Politik Ekonomi
terdiri dari 5, yaitu :





Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : Sukardi
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit : 2009
b.
1.politik moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan
uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai
pekerja penuh atau lebih sejahtera.
2.kebijakan Fiskal
kebijakan pemerintah untuk mengatur keuangan Negara
3. Politik produksi
Mrupakan kebijakan pemeritah dalam peningkatan
produksi dalam negeri dengan menggunakan sumber daya alam secara efisien
4. Politik perdagangan luar negeri
kebijakan pemerintah yang berhubungan dan ekspor
impor, dan kerjasama international.
5. Politik harga dan upah
kebijakan pemerintah dalam pengawasan harga-harga barang dan upah
Sumber
Judul Buku : Ekonomi
Pengarang : - Suradjiman
-
Cristian
toweula
Penerbit : Departemen Pendidikan dan kebudayaan
Tahun Terbit : 1997
c.
Politik Ekonomi
Politik ekonomi atau
kebijakan ekonomi adalah cara-cara yang ditempuh atau tindakan-tindakan yang
diambil oleh pemerintah di bidang ekonomi dalam upaya mencapai kemakmuran
rakyat.
Beberapa sarana politik ekonomi yang penting :






Sumber
Judul Buku : Ekonomi 1
Pengarang : Suradjiman
Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Terbit : 1996